Penurunan Kehilangan Air Pada Wilayah Layanan Perumda Air Minum Kota Surakarta
Abstract
ABSTRAK
Perusahaan Daerah Air Minum Toya Wening merupakan perusahaan milik Pemerintah Kota Surakarta yang berdiri sejak tahun 1927 dengan wilayah pelayanan meliputi 56 Kalurahan di Kota Surakarta dan beberapa kelurahan lain di di luar wilayah Kota Surakarta, dengan wilayah pelayanan yang cukup luas dengan jumlah pelanggan yang cukup besar infrastruktur system penyediaan air minum di Perumda Toya Wening masih sangat terbatas. Laporan Kinerja Perumda Air Minum Toya Wening tahun 2021 menyebutkan bahwa untuk akses air minum perpipaan di Kota Surakarta baru sekitas 34,63%, hal trsebut masih jauh dari target Perumda untuk dapat mencapai target 100%, sehingga perlu upaya untuk bisa mencapai target tersebut. Tingkat kebocoran air perpipaan di wilayah pelayanan kota Surakarta sangat tinggi, dari hasil laporan kinerja Perumda menyebutkan bahwa tingkat kebocoran di wilayah ini mencapai 44, 16%, angka ini masih jauh diatas standar toleransi angka kehilangan air bersih PDAM secara nasional yaitu 20%. Penyebab utama terjadinya kehilangan air yang sangat tinggi ini karena usia pipa jaringan yang cukup tua yaitu pipa yang dipasang pada tahun 1928. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui berapa besar kerugian yang ditenggung Perumda Air Minum dengan adanya kebocoran pipa dan untuk mengetahui berapa biaya yang digunakan untuk merehabilitasi pipa dengan menggunakan pipa HDPE, dan untuk mencapai tujuan tersebut maka langkah yang harus dilakukan adalah penggambilan data, baik itu data primer maupun sekunder yang didapat dengan melakukan survei dan pengamatan di lapangan, meliputi data Panjang pipa transmisi, survei harga bahan dan upah untuk kemudian dihitung dengan mengacu pada Permen PUPR no 28 tahun 2016. Kerugian yang ditanggung Perumda pada tahun 2021 adalah sebesar 11.221.539,45 m3 air atau setara dengan Rp 31.420.310.460,- ; untuk tahun 2022 adalah sebesar 10.259.913,12 m3 air atau setara dengan Rp 28.727.756.733,93 dan untuk tahun 2023 dalam 2 bulan ( Januari – Februari) sudah mengalami kerugian sebesar 1.717.011,94 m3 air atau setara dengan Rp 4.802.033.426,24 sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk mengganti Pipa HDPE sepanjang 12.352 meter secara open laying dan 980 meter secara HDD adalah sebesar Rp 54.881.022.000,- ( terbilang Lima Puluh Empat Milyar Dua Belas Juta Tujuh ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah ).
Kata kunci : pipa HDPE, penurunan kehilangan air, open laying, HDD
ABSTRACT
The Toya Wening Regional Drinking Water Company is a company owned by the Surakarta City Government which was founded in 1927 with a service area covering 56 sub-districts in Surakarta City and several other sub-districts outside the Surakarta City area, with a fairly wide service area with a fairly large number of customers and infrastructure. The drinking water supply system at Perumda Toya Wening is still very limited. Toya Wening's Perumda Drinking Water Performance Report for 2021 states that access to piped drinking water in Surakarta City is only around 34.63%, this is still far from Perumda's target of achieving the 100% target, so efforts are needed to achieve this target. The level of piped water leaks in the Surakarta city service area is very high, from the results of the Perumda performance report, it is stated that the leakage rate in this area reached 44.16%, this figure is still far above the national PDAM clean water loss tolerance standard of 20%. The main cause of this very high water loss is because the network pipes are quite old, namely the pipes that were installed in 1928. The purpose of writing this final assignment is to find out how much loss Perumda Air Minum suffers from pipe leaks and to find out how much it costs to rehabilitate pipes using HDPE pipes, and to achieve this goal, the steps that must be taken are data collection, both This is primary and secondary data obtained by conducting surveys and observations in the field, including data on the length of transmission pipes, material price surveys and wages which are then calculated using PUPR Ministerial Regulation No. 28 of 2016. The losses borne by Perumda in 2021 are 11,221,539.45 m3 of water or the equivalent of IDR 31,420,310,460; for 2022 it is 10,259,913.12 m3 of water or the equivalent of IDR 28,727,756,733.93 and for 2023 in 2 months (January – February) we have experienced a loss of 1,717,011.94 m3 of water or the equivalent of IDR 4,802. 033,426.24, while the cost required to replace 12,352 meters of HDPE pipe by open laying and 980 meters by HDD is Rp. 54,881,022,000,- (saying Fifty Four Billion Twelve Million Seven Hundred Forty Two Thousand Rupiah).
Keywords: HDPE pipe, reduced water loss, open laying, HDD